Minggu, 09 Mei 2010

Siapa yang Tahu Maksud Allah

Rasulullah pada suatu waktu pernah berkisah. Pada

zaman sebelum kalian, pernah ada seorang raja yang

amat dzalim.Hampir setiap orang pernah merasakan

kezalimannya itu.

Pada suatu ketika, raja zalim ini tertimpa penyakit

yangsangat berat. Maka seluruh tabib yang ada pada

kerajaan itu dikumpulkan. Dibawah ancaman pedang,

mereka disuruh untuk menyembuhkannya. Namun sayangnya

tidak ada satu tabib pun yang mampu menyembuhkannya.



Hingga akhirnya ada seorang Rahib yang mengatakan

bahwa penyakit sang raja itu hanya dapat disembuhkan

dengan memakan sejenis ikan tertentu, yang sayangnya

saat ini bukanlah musimnya ikan itu muncul ke

permukaan. Betapa gembiranya raja mendengar kabar ini.

Meskipun raja menyadari bahwa saat ini bukanlah musim

ikan itu muncul kepermukaan namun disuruhnya juga

semua orang untuk mencari ikan itu. Aneh bin ajaib

walaupun belum musimnya, ternyata ikan itu sangatlah

mudah ditemukan. Sehingga akhirnya sembuhlah raja itu

dari penyakitnya.



Di lain waktu dan tempat, ada seorang raja yang amat

terkenal kebijakannya. Ia sangat dicintai oleh

rakyatnya. Pada suatu ketika, raja yang bijaksana itu

jatuh sakit. Dan ternyata kesimpulan para tabib sama,

yaitu obatnya adalah sejenis ikan tertentu yang saat

ini sangat banyak terdapat di permukaan laut.Karena

itu mereka sangat optimis rajanya akan segera pulih

kembali.



Tapi apa yang terjadi? Ikan yang seharusnya banyak

dijumpai di permukaan laut itu, tidak ada satu pun

yang nampak..! Walaupun pihak kerajaan telah

mengirimkan para ahli selamnya, tetap saja ikan itu

tidak berhasil diketemukan. Sehingga akhirnya raja

yang

bijaksana itu pun mangkat...



Dikisahkan para malaikat pun kebingungan dengan

kejadian itu. Akhirnya mereka menghadap Tuhan dan

bertanya, "Ya Tuhan kami, apa sebabnya Engkau

menggiring ikan-ikan itu ke permukaan sehingga raja

yang zalim itu selamat;



sementara pada waktu raja yang bijaksana itu sakit,

Engkau menyembunyikan ikan-ikan itu ke dasar laut

sehingga akhirnya raja yang baik itu meninggal?"



Tuhan pun berfirman, "Wahai para malaikat-Ku,

sesungguhnya raja yang zalim itu pernah berbuat suatu

kebaikan. Karena itu Aku balas kebaikannya itu,

sehingga pada waktu dia datang menghadap-Ku, tidak ada

lagi kebaikan sedikitpun yang dibawanya. Dan Aku akan

tempatkan ia pada neraka yang paling bawah !



Sementara raja yang baik itu pernah berbuat salah

kepada-Ku, karena itu Aku hukum dia dengan

menyembunyikan ikan-ikan itu, sehingga nanti dia akan

datang menghadap-Ku dengan seluruh kebaikannya tanpa

ada sedikit pun dosa padanya, karena hukuman

atas dosanya telah Kutunaikan seluruhnya di dunia!"





Kita dapat mengambil beberapa pelajaran dari kisah

bersayap ini.



Pelajaran pertama adalah: Ada kesalahan yang

hukumannya langsung ditunaikan Allah di dunia ini

juga; sehingga dengan demikian di akhirat nanti dosa

itu tidak diperhitungkan-Nya lagi. Keyakinan hal ini

dapat menguatkan iman kita bila sedang tertimpa

musibah.



Pelajaran kedua adalah: Bila kita tidak pernah

tertimpa musibah, jangan terlena. Jangan-jangan Allah

'menghabiskan' tabungan kebaikan kita. Keyakinan akan

hal ini dapat menjaga kita untuk tidak terbuai dengan

lezatnya kenikmatan duniawi sehingga

melupakan urusan ukhrowi.



Pelajaran ketiga adalah: Musibah yang menimpa

seseorang belum tentu karena orang itu telah berbuat

kekeliruan. Keyakinan ini akan dapat mencegah kita

untuk tidak berprasangka buruk menyalahkannya, justru

yang timbul adalah keinginan untuk membantu

meringankan penderitaannya.



Pelajaran keempat adalah: Siapa yang tahu maksud Allah

?



( kisah diatas diambil dari buku " tutur bersayap ")




Tidak ada komentar:

Posting Komentar