Selasa, 03 Maret 2009

I'M The Winner Seri 2

LAZY? DON’T EVER THINK!
- Melibas si MALAS
MALAS, Cuma lima huruf sih. Tapi efeknya? Uh, bias jadi cerpen alias beribu-ribu huruf panjangnya. Kalau nggak mawas, si malas bisa bikin tewas! Wah, segitu parahkah? Bahas tuntas si malas, yuk!

Ugghhhh….. SEBEL!
Pasti dong kamu pernah ngerasain ‘serangan musuh’ satu ini, atau malah sering? Duh, bawaannya nggak pengin ngapa-ngapain! Asyiknya tidur, bengong sambil ngemil. Trus berharap tiba-tiba ada di tepi pantai dengan segelas jus dan sepotong black forest (lho?). pokoknya nyantai abis deh. Aih, kok bisa gitu? Kalau dikulik-kulik, penyebabnya beragam banget. Apa aja sih?

1. Bosan dengan aktivitas yang ada.
2. Capek, banyak kerjaan yang bikin fisik dan batin lelah.
3. Nggak semangat, nggak punya motivasi.
4. Bingung, kerjaan numpuk tapi nggak tahu mana yang mesti dikerjakan lebih dulu. Ujung-ujungnya jadi males, deh!

Nah lo! Gimana dengan kamu sendiri? Bisa sama bisa lain ya dengan alasan-alasan di atas. Namun, dari lontaran-lontaran tersebut, penyebab paling umum adalah bosan dengan aktivitas yang ada. Kenapa bisa bosan? Sebelumnya kita cari tahu dulu yuk, apa sebenarnya mala situ.

Malas itu….
Tidak mau bekerja atau mengerjakan sesuatu, segan, tidak suka, dan tidak bernafsu. Itu definisi malas yang tertera di KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA.
Malas yang nggak bernafsu biasanya karena alasan capek dan bosan. Malas yang segan, karena aktivitas yang dilakukan terasa monoton. Malas yang nggak suka, karena kurang semangat atau nggaka ada motivasi. Sedangkan malas yang tidak mau bekerja, biasanya disebabkan nggak punya planning hidup yang jelas. Kamu YANG MANA? Semuanya?!? Wah, ini sih malas pangkat tujuh!

Ah Nida, aku Cuma nyantai sebentar aja kok, nggak keterusan deh!
Mungkin ada apologi seperti itu, sebab kadar malas sendiri bermacam-macam. Ada yang Cuma sebentar saja, kemudian bisa melanjutkan aktivitas lagi. Ada yang cukupan (perlu waktu agak banyak untuk nyantai). Ada juga malasnya yang keterusan.

Lantas?
Yang harus diingat, sekecil apapun malas, bisa menyebabkan sesuatu yang besar (dan merugikan, tentu). "Laa shaghirata ma’a al-ishrar," tidak ada sesuatu yang kecil bila dilakukan terus menerus. Begitu kata Ali bin Abi tholib.

Jangan sampai TEWAS
Coba kita pikir hal yang kecil dulu.
Malas mandi ------------------------- badan bau dan penyakitan
Malas bangun pagi ----------------- telat sekolah / kuliah
Malas ngerjain PR ---------------- diomelin guru
Malas ngunci pintu rumah ----- kemalingan
Sampai situ saja? Nggak. Berawal dari yang kecil, maka akan menghasilkan yang besar, begitu juga dengan malas.
Malas belajar atau menuntut ilmu misalnya, bikin kita jadi ‘oon. Wawasan nggak berkembang, otak nggak terasah. Ngomong sama teman nggak nyambung. Boro-boro ikut pelajar teladan, ngerjain soal gampang aja bisa keringatan. Mau kerja ditolak karena nggak punya ijasah. Wiraswata gagal mulu karena gampang dicipoain alias ditipu (abis banyak nggak taunya). Hidup jadi merana. Hiyy, serem, jadi efek domino kan? Perhatikan ilustrasi berikut:
SI Pinter : mari kita berbisnis! Modal dari kamu, yang kerja kamu, dan keuntungan dibagi rata, saya 80% buat kamu 20%, OK?
SI Oon : baik! OK juga tuh….

Lain lagi kalau malas beribadah. Sudah masuk waktu shalat dhuhur masih berleha-leha, trus ketiduran, eh…. Tiba-tiba udah ashar. Padahal kan itu shalat wajib, gimana yang sunnah? Malas puasa, malas baca Al-Qur’an dan menuntut ilmu agama (jadi nggak tahu mana yang halal dan haram), malas pergi haji (meski dokunya ada)…de el el. Kalau ngikutin senandungnya Bimbo: ada kenalan yang bilang, ibadah itu nanti kalau tua saja… wuah, siap-siap deh menderita di akhirat (juga di dunia). Lha wong tujuan kita hidup ada di dunia untuk ibadah, kok….!

Tapiiiii… emang nggak boleh ya, MALAS-MALASAN dikit?
Ehm, bedakan malas dengan istirkha’ atau rileks. Non! Memang sudah dari sononya yang namanya manusia itu adaaaa… aja problemnya. Makanya dalam Al-Qur’an disebutkan sifat-sifat manusia yang suka berkeluh kesah. “ Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.” (QS Al-Ma’aarij (70) : 19), lemah “Allah hendak memberikan keringanan kepadamu[286], dan manusia dijadikan bersifat lemah.” (QS An-Nisa’ (4) :28), gelisah “Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, “ (QS Al-Ma’aarij (70) :20) dan tergesa-gesa “ Manusia Telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. kelak akan Aku perIihatkan kepadamu tanda-tanda azab-Ku. Maka janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera.” (QS Al-Anbiya’ (21): 37).

Adalah hal wajar saat dalam kehidupan ada rasa suntuk, jutek, bête, bosan, de es be, yang membuat kita ingin keluar dari situasi itu. Nah, disinilah dibutuhkan kondisi rileks dan santai, so, istirkha’ oke-oke saja, bahkan diperlukan. Tapi jangan juga jadi kelamaan, karena ujung-ujungnya jadi MALAS.

Nah, kalo sudah malas tentu harus ada usaha untuk menghilangkannya. Gimana? Yang pertama coba kita petakan penyebab malas, kemudian coba deh cari solusinya.

Penyebab malas:
1. Bosan / Monoton
2. Lagi Banyak Masalah
3. Kecapekan
4. Kerjaan Banyak
5. Nggak semangat

Solusi:
1. Refreshing, tak perlu piknik yang jauh. Cari aja suasana baru, misalnya ubah tata letak kamar kamu.
2. Pilah-pilah masalah dan selesaikan. Kalo perlu minta bantuan orang lain biar kamu bisa memandang masalah itu dari sudut lain. Cara ini bisa sangat ngebantu lho.
3. Istirahat, itu pasti. Tubuh kamu juga punya hak. Bikin skala prioritas dalam melakukan sesuatu.
4. Bersikap realistis. Apakah karena kerjaan yang banyak atau karena ditumpuk? Kalo karena kerjaan yang banyak, atur dan bikin jadwal. Kalo karena ditumpuk? Ini sih salah kamu sendiri J. Selesaikan secepatnya dan bersikap tawazun (seimbang).
5. Cari dong semangatnya J. Banyak gaul dengan orang-orang yang bisa memotivasi diri kita, itu akan membantu menumbuhkan semangat.

Itu Cuma contoh aja, sobat muda. Kamu pasti punya cara sendiri untuk menggerus si MALAS kalau muncul. Tapi ada yang bilang, yang paling penting untuk menghilangkan rasa malas adalah HARAPAN (ingat kisah empat Lilin?). kalo kita berharap dan ikhlas pada Allah, sebenarnya kita tidak pernah malas, walau seberat apapun. Betul juga, ya? Apalagi semestinya nggak ada kamus malas dari diri seorang yang mengaku muslim. Jadi, sobat muda, OPTIMIS aja, bahwa kita pasti bisa melibas si MALAS!....

- Ayo lawan si MALAS
Malas bisa berujung pada kehancuran, percaya atau nggak? Harus! Hehehe… ups, emang benar kok, sobat muda! Okke deh… langsung aja kita ulik!

Story-nya KA’AB bin MALIK
Kamu pasti tahu dong kisah sahabat Rasul, Ka’ab bin Malik, yang diboikot oleh Rasulullah dan sahabat lainnya karena nggak ikut perang Tabuk. Penyebabnya satu, karena bermalas-malasan. Ketika Rasulullah dan para sahabat bersiap-siap, Ka’ab tidak melakukan apa-apa. Begitu juga ketika Rasulullah berangkat, Ka’ab belum menyiapkan apa-apa. Keesokan harinya ia berniat menyusul, namun lagi-lagi ia tak melakukan persiapan. Begitu seterusnya sampai Rasulullah dan para sahabat kembali. Ka’ab tidak memiliki alasan apa-apa, “aku mampu melakukan semua itu jika aku mau.” Berarti? Yap, rasa malaslah yang mendera Ka’ab, sehingga tidak cepat mempersiapkan diri dan tertinggal dari Perang Tabuk. ‘bonusnya?’ Ka’ab bersama dua orang yang lain dikucilkan selama 40 hari, yang menurut Ka’ab, bumi yang luas seakan begitu sempit. Alhamdulillah, setelah sungguh-sungguh bertobat, Allah berkenan menerima taubat Ka’ab dan dua orang yang lain.

Begitulah, kemalasan hanya akan membawa kerugian, masih banyak lagi efek negative dari malas, perhatikan deh penjelasan berikut:

Jadi nggak PRODUKTIF
Seorang muslim harus selalu berorientasi pada produktivitas. Ia harus selalu berusaha mengoptimalkan kemampuan dengan seluruh daya upaya, tidak melakukan pekerjaan dengan setengah-setengah dan bergerak cepat dari satu pekerjaan ke pkerjaan lain. Faidza faraghta fanshab. Maka, apabila kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain. Begitu kata Allah dalam Q.S. Al-Insyirah : 7.
Produktivitas kerja merupakan suatu kewajiban, kalo leyeh-leyeh dan malas-malasan, bagaimana urusan yang ada bisa selesai?
Hasan Al-Banna berkata : “ kewajiban yang ada lebih banyak dari waktu yang tersedia!”

Nggak DISIPLIN
Ini jelas. Gimana bisa jadi pribadi yang disiplin, kalo kerjaannya Cuma malas-malasan? Ayat diatas (QS Al-Insyirah:7) juga masih berlaku. Setelah satu pekerjaan selesai, kita harus segera menyelesaikan pekerjaan yang lain. Lha ini…, kalo belum selesai tapi sudah malas-malasan, kapan tuntasnya dong?

Nggak punya MANAJEMEN HIDUP yang baik
Setiap diri yang ingin menjadi pribadi yang berhasil, harus pandai mengatur urusan hidupnya dengan baik. Harus juga menghindari kebiasaan yang nggak jelas (ya malas ini), matang dalam pertimbangan, dan memiliki perencanaan sebelum melakukan pekerjaan. Kalo bawaannya malas aja, ketahuan… pasti nggak punya program dan manajemen yang jelas dalam hidupnya.

Wasting TIME
Baca deh ungkapan di bawah ini:
a. Untuk mengetahui nilai satu tahun, tanyalah seorang siswa yang gagal dalam ujian kenaikannya.
b. Untuk mengetahui nilai satu bulan, tanyalah seorang ibu yang melahirkan bayi premature.
c. Untuk mengetahui nilai satu minggu, tanyalah seorang editor majalah mingguan.
d. Untuk mengetahui nilai satu hari, tanyalah seorang buruh harian yang memiliki enam anak untuk diberi makan.
e. Untuk mengetahui nilai satu jam, tanyalah seorang ayah yang sedang menanti kelahiran anaknya.
f. Untuk mengetahui nilai satu menit, tanyalah seorang yang ketinggalan kereta.
g. Untuk mengetahui nilai satu detik, tanyalah seorang yang selamat dari kecelakaan.
h. Untuk mengetahui nilai satu milidetik, tanyalah seorang atlet yang memenangkan medali olimpiade.

Yuk, KERJA!
Yap! Sekali lagi, waktu! Sekali kita malas-malasan, pasti ada waktu yang terbuang percuma. Padahal tak ada sedetik waktu pun yang tak akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah nanti.
Duh, kok kayaknya hidup ini jadi kejar-kejaran gitu, sih? Wah, bukan begitu sobat muda. Tapi perintah Al-Qur’an memang tegas:
“Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang Telah kamu kerjakan.” (QS At-Taubah : 105)

Tuh, kalo Cuma malas-malasan, apa pekerjaan yang telah kita hasilkan? Apa yang akan Allah perlihatkan pada kita nanti??
Bahkan bukan hanya sekedar bekerja, Allah juga mengajak kita untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Lihat deh surat Al-Baqarah : 148.
“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Islam memang sangat menghargai kerja keras dan mengaitkannya dengan keimanan, sedangkan kebalikannya, malas dianggap sebagai perbuatan dosa. Contohnya nih, sikap malas bekerja dalam Islam bisa menyebabkan kekufuran. Why? Jika kemalasan itu melahirkan kemiskinan dan kemiskinan itu menggiring kepada kekufuran maka kemalasan itulah yang jadi cikal bakal kekufuran. Dosa kan? Trus, hal penting lainnya, jangan juga menyalahkan keadaan.

George Bernard Shaw, penulis drama Inggris, bilang begini: “orang selalu menyalahkan keadaan. Saya tidak percaya kepada keadaan, orang yang berhasil di dunia ini adalah orang-orang yang bangkit dan mencari keadaan-keadaan yang mereka inginkan, dan kalau tidak bertemu, mereka ciptakan keadaan-keadaan tersebut.”
Maksudnya, jangan mudah menyerah. Ketika kita malas dan nggak tahu apa yang mesti kita lakukan, kita harus menciptakan keadaan sendiri yang bisa mengusir rasa malas itu. Gambarannya mungkin seperti ini:

Orang dengan sikap AKU BISA!
Orang dengan sikap “Aku Bisa” akan:
- Mengambil inisiatif untuk menjadikan segalanya terlaksana.
- Memikirkan solusi dan pilihan, dan
- Bertindak

Orang dengan sikap AKU TIDAK BISA
Orang dengan sikap “Aku Tidak Bisa” akan:
- Menantikan sesuatu terjadi padanya
- Memikirkan masalah dan hambatannya
- Selalu merasa jadi korban.

Do'a biar NGGAK MALAS!
Last but not least, Islam memang agama yang lengkap. Bahkan untuk malas pun ada do’anya. Rasulullah SAW selalu berdo’a dengan do’a ini sobat muda:
“Allahumma inni a’uudzubika minal hammi walhazani, wa a’uudzubika minal ‘ajzi wal kasali, wa a’uudzubika minal jubni wal bukhli, wa a’uudzubika min ghalabatid dayni wa qahrir rijaali.”

“ Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari kemurungan dan kesusahan, aku berlindung pada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, dan aku berlindung pada-Mu dari sifat pengecut dan bakhil, dan aku berlindung pada-Mu dari tekanan utang dan kesewenang-wenangan orang.”

Yuk , Lantunkan tiap hari, dan tentu saja dengan usaha yang nyata. OKE?****
bersambung...........

2 komentar:

  1. Aku harus bersaksi tentang perbuatan baik dari Ibu Amanda Amanda Badan Kredit. Saya Husnah dan saya mengambil waktu saya keluar untuk bersaksi Ibu Amanda karena dia akhirnya menawarkan saya.
    Saya dan suami saya masuk ke utang yang sangat besar dengan Bank dan kami mencari pinjaman dari perusahaan pinjaman yang berbeda tetapi semua datang ke sia-sia. sebaliknya mereka membawa kita ke dalam lebih banyak utang meninggalkan kami bangkrut sampai saya datang di kontak dengan Ibu Amanda, yang menawarkan pinjaman. Sekarang kita telah akhirnya menetap utang kami dan memulai bisnis baru dengan uang yang tersisa dari pinjaman. Anda dapat menghubungi dia hari ini untuk pinjaman apapun dan jumlah.
    Hubungi Ibu Amanda melalui salah satu email berikut. amandaloans@qualityservice.com atau amandarichardson686@gmail.com atau Anda dapat menghubungi saya melalui email saya untuk arahan lebih lanjut ikmahusnah@gmail.com

    BalasHapus
  2. Hubungi kami:
                                                via BBM INVITE: {D8980E0B}
                                                  WhatsApp: (+ 44) 7480 729811
                                                    Tel .... (+ 44) 7480 729811
    layanan e_mail: (iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com)
    Apakah Anda memerlukan pinjaman yang sah, jujur, bereputasi dan mendesak? Pencarian Anda untuk pinjaman yang sah berakhir di sini hari ini karena kami di sini untuk memenuhi kebutuhan keuangan Anda. Jika Anda telah ditolak pinjaman oleh bank atau lembaga keuangan dengan alasan apa pun jangan khawatir lagi tentang masalah keuangan Anda karena kami adalah solusi untuk kemalangan finansial Anda. Kami telah menyediakan Miliaran (mata uang berbeda) dalam pinjaman bisnis kepada lebih dari 32.000 pemilik bisnis. Kami menggunakan teknologi risiko yang kami tentukan sendiri untuk memberi Anda pinjaman bisnis yang tepat sehingga Anda dapat tumbuh urusanmu. kami menawarkan pinjaman untuk semua jenis dengan tingkat bunga rendah dan juga jangka waktu untuk membayar kembali pinjaman. Apakah Anda memiliki kredit yang buruk? Apakah Anda memerlukan uang untuk membayar tagihan? Atau Anda merasa perlu memulai bisnis baru? Apakah Anda memiliki proyek yang belum selesai karena pendanaan yang buruk? Apakah Anda memerlukan uang untuk berinvestasi dalam spesialisasi apa pun yang akan menguntungkan Anda? ISKANDAR LESTARI LOAN COMPANY bertujuan untuk menyediakan layanan keuangan profesional yang sangat baik e_mail: (iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com)

    BalasHapus